Sunday, May 13, 2012

Kegalauan




“Haduh, gua galau nih!” sudah menjadi perkataan sehari-hari bagi anak-anak remaja pada masa sekarang ini. Di masa abad ke-21 ini, para remaja telah diselimuti oleh dunia cyber, dunia produksi, dan dunia komunikasi yang semakin lama menjadi canggih dan berubah menjadi kebutuhan masing-masing. Sekarang itu susah untuk hidup tanpa alat-alat elektronik, seperti handphone, laptop, Iphone, dan Blackberry. Mereka semua menyediakan segala informasi dan aplikasi untuk kehidupan sehari-hari.

Namun, arti dari kegalauan adalah sebuah situasi dimana seseorang merasakan beberapa emosi yagn bercampur aduk, seperti sedih, kesal, depresi, dan penyesalan. Ini semua adalah akibat dari masalah-masalah yang sedang terjadi. Bisa dari urusan keluarga, teman, maupun masalah bisnis. Penyebab umum atas kegalauan dapat terbagi dari 3, yaitu masalah asmara, masalah ketanggung jawaban, dan relasi dengan sesama.

Seringkali kita mendengar orang yang depresi berubah menjadi galau untuk beberapa hari maupun sampai berbulan-bulan. Bila sampai bertahun-tahun itu berlebihan dan tidak wajar. Masalahnya adalah kebanyakan remaja merasa menyesal atas perbuatan yang seharusnya tidak pernah dilakukan kepada pasangannya. Yang nantinya akan berakibat dengan putusnya relasi asmara dan jauhnya komunikasi. Contohnya adalah perbedaan cara berpikir, salah tingkah (tidak sopan), dan hubungan yang sudah tidak dapat dilanjutkan.

Kedua adalah masalah ketanggung jawaban. Masalah ini terjadi karena adanya kurang kosentrasi dan fokus dalam suatu bidang atau hal. Kurangnya komitmen terhadap masalah yang harusnya diselesaikan. Dan pada akhirny berakibat rasa penyesalan dan kegalauan. Contohnya, mendapat nilai jelek dan drop out. Yang terakhir adalah relasi dengan sesame (teman, rekan, dan anggota keluarga). Ini biasanya terjadi dengan tidak adanya keakuran dan rasa saling menghormati dan pengertiaan terhadap sesame. Seperti tidak mau mengalah, egois, mau seenaknya sendiri, dan tidak adil.

Jadi kegalauan (campuran emosi jelek) terjadi dari adanya rasa hormat, pengertiaan, konsentrasi, dan komitmen terhadap suatu hal. Ini dapat dicegah dengan adanya rasa kemanusiaan yang sering melakukan kesalahan dan wajib untuk memaafkan maupun menolong sesama.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home