Sunday, May 13, 2012

Hidup Tanpa Blackberry di Indonesia



Dari beberapa tahun yang lalu, handphone merek Blackberry sudah menjadi trend bagi masyarakat Indonesia. Hamper semua masyarakat menggunakan handphone yang bermerek Blackberry. Merek lain seperti Nokia, Sony Ericsson, dan Apple sudah menjadi kelas minor di Indonesia. Apalagi di bidang komunikasi. Ini terjadi karena Blackberry menyiapkan harga pulsa yang sangat murah dibandingkan yang lain, cepatnya perpindahan informasi, mudahnya untuk berkomunikasi, dan kecanggihan di dunia cyber. Semua ini menyebabkan Indonesia sebagai negara dengan pengguna Blackberry terbanyak di seluruh dunia.

Tetapi dari Blackberry, kehidupan masyarakat Indonesia bergantung padanya. Blackberry membentuk gaya hidup dan cara permikiran yang berbeda. Ada dampak negatif dimana hidup tanpa Blackberry dapat terjadi. Ada 3 hal yaitu, tidak adanya jaringan komuniaksi yang mudah dan cepat, susah untuk bersosialisasi, dan lamanya pertukaran informasi.

Dengan tidak adanya Blackberry, kita tidak dapat mengirimkan pesan dengan cepat (dalam beberapa detik) dan dengan harga yang murah, kita dapat memberikan pesan sesuka-suka kita dengan tidak adanya batas. Dengan jaringan 2G dan 3G, Blackberry memberikan kita alat pembantu yang mudah untuk mengirimkan atau pertukaran informasi. Blackberry juga berkoneksi langsung dengan dunia cyber seperti Facebook dan Twitter.

Dengan itu, bila tidak adanya Blackberry di Indonesia. Hidup masyarakat akan menjadi susah dan tidak effisien. Mereka akan bermasalah dengan hal komunikasi dan informasi. Relasi dengan sesama akan menjauh dan susahnya untuk bersosialiasi dengan teman baru ataupun yang belum kenal. Tetapi dengan tidak adanya Blackberry, masyarakat Indonesia dapat berkomunikasi secara langsung dan lebih dekat terhadap sesame, dengan tidak adanya ketergantungan alat berkomukasi lagi.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home