Hidup Tanpa Blackberry di Indonesia
Dari beberapa tahun yang lalu,
handphone merek Blackberry sudah menjadi trend bagi masyarakat Indonesia.
Hamper semua masyarakat menggunakan handphone yang bermerek Blackberry. Merek
lain seperti Nokia, Sony Ericsson, dan Apple sudah menjadi kelas minor di
Indonesia. Apalagi di bidang komunikasi. Ini terjadi karena Blackberry
menyiapkan harga pulsa yang sangat murah dibandingkan yang lain, cepatnya
perpindahan informasi, mudahnya untuk berkomunikasi, dan kecanggihan di dunia
cyber. Semua ini menyebabkan Indonesia sebagai negara dengan pengguna
Blackberry terbanyak di seluruh dunia.
Tetapi dari Blackberry, kehidupan
masyarakat Indonesia bergantung padanya. Blackberry membentuk gaya hidup dan
cara permikiran yang berbeda. Ada dampak negatif dimana hidup tanpa Blackberry
dapat terjadi. Ada 3 hal yaitu, tidak adanya jaringan komuniaksi yang mudah dan
cepat, susah untuk bersosialisasi, dan lamanya pertukaran informasi.
Dengan tidak adanya Blackberry,
kita tidak dapat mengirimkan pesan dengan cepat (dalam beberapa detik) dan
dengan harga yang murah, kita dapat memberikan pesan sesuka-suka kita dengan
tidak adanya batas. Dengan jaringan 2G dan 3G, Blackberry memberikan kita alat
pembantu yang mudah untuk mengirimkan atau pertukaran informasi. Blackberry
juga berkoneksi langsung dengan dunia cyber seperti Facebook dan Twitter.
Dengan itu, bila tidak adanya
Blackberry di Indonesia. Hidup masyarakat akan menjadi susah dan tidak
effisien. Mereka akan bermasalah dengan hal komunikasi dan informasi. Relasi
dengan sesama akan menjauh dan susahnya untuk bersosialiasi dengan teman baru
ataupun yang belum kenal. Tetapi dengan tidak adanya Blackberry, masyarakat
Indonesia dapat berkomunikasi secara langsung dan lebih dekat terhadap sesame,
dengan tidak adanya ketergantungan alat berkomukasi lagi.
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home